Terbentang dari pesisir Indramayu di bagian utara hingga Pangandaran di bagian selatan, dari Sukabumi di bagian barat sampai Kuningan di ujung timur, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan populasi terpadat di Indonesia.
Pada abad ke-5 wilayah ini merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanegara, yang dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda dengan ibukota Pakuan Pajajaran (sekarang Kota Bogor).
Dan pada abad ke-16 berdirilah Kesultanan Cirebon yang masih ada hingga saat ini. Tak heran kalau Jawa Barat kaya akan warisan adat dan budaya luhur yang terjaga apik. Berada di jalur cincin api pasifik, wilayah yang memiliki beberapa gunung berapi aktif ini juga kerap disebut Parahyangan atau “tempat tinggal para dewa” karena bentang alamnya yang terkenal begitu indah dan unik dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari Jakarta atau Bandung. Dari danau di puncak gunung sampai pantai berpasir putih, Jawa Barat memiliki banyak sekali keajaiban alam yang begitu spektakuler dan sayang untuk dilewatkan.
Dan pada abad ke-16 berdirilah Kesultanan Cirebon yang masih ada hingga saat ini. Tak heran kalau Jawa Barat kaya akan warisan adat dan budaya luhur yang terjaga apik. Berada di jalur cincin api pasifik, wilayah yang memiliki beberapa gunung berapi aktif ini juga kerap disebut Parahyangan atau “tempat tinggal para dewa” karena bentang alamnya yang terkenal begitu indah dan unik dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari Jakarta atau Bandung. Dari danau di puncak gunung sampai pantai berpasir putih, Jawa Barat memiliki banyak sekali keajaiban alam yang begitu spektakuler dan sayang untuk dilewatkan.
Biawak-dhamadharma
Tapi tahukah Anda kalau tak terlalu jauh dari Jakarta, tepatnya di pesisir utara Indramayu juga terdapat sebuah pulau yang banyak dihuni oleh kadal raksasa?
Seperti namanya, Pulau Biawak merupakan habitat alami satwa liar biawak. Dulunya pulau ini tertutup untuk umum karena dijadikan lokasi penelitian milik pemerintah.
Namun kini, asalkan berani, Anda bebas untuk menjelajahi setiap jengkalnya.
Begitu perahu merapat di pantai Pulau Biawak yang berpasir putih, Anda akan langsung disambut oleh megahnya mercusuar kuno setinggi 65 meter yang sudah ada sejak jaman Belanda. Sungguh pemandangan yang luar biasa!
Anda dapat naik ke puncak mercusuar tersebut melalui tangga berputar untuk melihat seluruh bagian pulau. Tak hanya di daratan saja, pemandangan alam bawah laut sekitar Pulau Biawak pun tak kalah cantiknya. Dan Anda dapat menikmati indahnya bunga karang dan ikan-ikan beraneka warna tersebut sambil snorkeling.
Kalau Anda cukup bernyali, cobalah jelajahi hutan bakau yang terdapat di pulau ini, siapa tahu dapat bertemu langsung dengan “sepupu” komodo yang sedang melintas di sela-sela pepohonan.
Meskipun tak seagresif komodo, namun biawak dewasa dapat tumbuh sepanjang tiga meter dan juga bisa menggigit! Dan ingat, apabila berpapasan dengan mereka, waspadailah sabetan ekornya, karena itu adalah senjata yang mereka gunakan jika merasa terancam.
Cara ke Sana: Dari Jakarta naik bus menuju Indramayu atau kereta api menuju Cirebon. Setibanya di Simpang Celeng, perjalanan dilanjutkan menuju Pelabuhan Karangsong. Dari pelabuhan Anda dapat menyewa perahu untuk menyeberang ke Pulau Biawak dengan jarak tempuh 5 sampai 6 jam. Koordinat di sini.
Tarif: Paket trip mulai dari Rp 480.000 untuk dua hari satu malam.
2"Uji Nyali dan Ketangguhan: Tebing Citatah,
Padalarang
Meski hanya berjarak 5 kilometer dari pintu keluar tol Padalarang, Tebing Citatah tidak sepopuler Goa Pawon dan Stone Garden.
Photo Via: febefransiska
Saat ini di bawah pengawasan Kopassus, tebing-tebing yang ada di sini kerap digunakan sebagai lokasi latihan militer. Tapi di akhir pekan, ketiga tebing yang ada: Citatah 48, Citatah 90 dan Citatah 125 dibuka untuk pengunjung yang ingin melakukan aktivitas panjat tebing – tanpa dipungut biaya!
Saat ini di bawah pengawasan
Kopassus, tebing-tebing yang ada di sini kerap digunakan sebagai lokasi latihan
militer. Tapi di akhir pekan, ketiga tebing yang ada: Citatah 48, Citatah 90
dan Citatah 125 dibuka untuk pengunjung yang ingin melakukan aktivitas panjat
tebing – tanpa dipungut biaya!
Bagi pendaki pemula, Anda dapat
coba memanjat tebing Citatah 48 dengan ketinggian 40 hingga 50 meter. Begitu
sukses menaklukkan tebing batu kapur ini, Anda akan disambut oleh monumen
Belati milik Kopassus sebagai simbol keberhasilan.
Bukan cuma menguji fisik Anda saja, untuk
menaklukkan tebing ini juga dibutuhkan fokus dan ketelitian. Konsentrasi pun
dibutuhkan di sini karena setiap saat bahaya dapat mengancam.
Karena tingkat kesulitan yang
cukup tinggi serta besarnya risiko yang dihadapi, tebing Citatah 90 dan Citatah
125 hanya diperuntukkan bagi pendaki berpengalaman saja, dengan bukti
sertifikat serta surat ijin dari pihak berwenang.
Tebing Citatah, Bojong Loa, Cipatat, Bandung
Barat 40554
Cara ke Sana: Keluar dari pintu tol Cipularang
di Padalarang, lurus terus hingga melewati dua persimpangan. Lokasi ini berada
di sebelah kiri tak jauh setelah melalui Goa Pawon dan Stone Garden. Koordinat
Jam Operasional: 08.00 – 17.00 (hanya akhir
pekan)
Tiket Masuk: Gratis
Tiket Masuk: Gratis
0 Komentar untuk "Tempat wisata alam tersembunyi di Jawa Barat yang paling eksotik "